Entri Populer

Senin, 09 Februari 2015

Derajat keadilan


New post on Erie Sudewo

Derajat Keadilan
by Erie Sudewo
Assalaamu 'alaikum wr. wb. Selamat pagi di Sabtu cerah. Mentari mulai mengintip di Timur Jakarta. Kita bahas #DerajatKeadilan

1. Derajat keadilan terbagi atas 2 wilayah. Ke-1, adil berderajat tinggi nan agung. Ke-2 adil berderajat rendah | #DerajatKeadilan

2. Ke-1 adil berderajat tinggi dan agung adalah tempatkan Allah SWT sebagai satu-satunya Tuhan. Ini wajib, utama, penting dan amat urgent

3. Sesuai dzat dan sifat-Nya, Allah SWT memang Tuhan. Kita sujud, puja puji, cintai dan takuti. Hak Allah diutamakan. AturanNya jadi panduan

4. Ini keadilan derajat tinggi. Dosa sebuih lautan bisa diampuni. Yang tak terampuni ketika Allah SWT disekutukan. Na’udzubillah min dzalik

5. Ke-2 adil berderajat lebih rendah. Ini bicara tentang yang sifatnya umum. Dahulukan yang lebih tua, sakit lapar, lebih memerlukan

6. Dalam bagi hasil, yang adil tak harus 50:50. Pemodal dapat bagian lebih kecil. Dia cuma setor uang. Sedang pengelola pertaruhkan semuanya

7. Di ekonomi konvensional kini, terjadi ketidakadilan. Pemodal = raja dan penguasa. Tak adil tapi dianggap lazim, diyakini kebenarannya

8. Dalam pekerjaan, adil jika job diberi sesuai keahlian. Penerimaan pegawai juga berdasar keahlian. Bukan karena kedekatan hubungan

9. Gaji diatur sesuai job dan kemampuan. Yang lebih mulia, keluarga dengan 5 anak dapat tunjangan lebih daripada keluarga dengan 1 anak

10. Antara adil derajat tinggi dan rendah, keduanya harus diletakkan dengan benar. Cuma soalnya kita lebih dahulukan adil berderajat rendah

11. Kita perjuangkan mati-matian keadilan rendah ini. Bahkan curang pun banyak dilakukan. Padahal yang dituntut adalah hak dunia

12. Bicara hak, belum tentu adil. Seringkali atas nama hak, orang menjual keadilan. Dengan ilmu retorikanya, fakta pun diputar balik

13. Adil itu bicara hak dan kewajiban. Rahasia adil sederhana: “Dahulukan kewajiban daripada hak” | #DerajatKeadilan #CharacterBuilding

14. Allah sendiri dahulukan “kewajiban”, yakni ciptakan alam semesta untuk ciptaan-Nya. Bahkan diturunkan kitab sebagai pemandu mahluknya

15. Setelah itu baru Allah SWT menuntut hak-Nya. Apa itu? Itulah kalimat Tauhid. Kita mesti sujud dan tak boleh menyekutukan-Nya

16. Jika berkehendak, bisa saja Allah SWT ciptakan semua mahluk-Nya untuk sujud pada-Nya. Tapi Allah SWT beri kebebasan | #DerajatKeadilan

17. Dengan akal manusia diberi keleluasaan, bisa menilai baik buruk, bisa mengenal Allah SWT dan diri manusia itu sendiri | #DerajatKeadilan

18. Nah saat sujud pada Allah SWT, semua mesti luruh dalam hening dan khusyu'. Soalnya mengapa kita merasa paling benar, taqwa dan shaleh?

19. Dengan merasa paling benar dalam sujud, serta sambil menghujat kelompok lain, akankah ridha Allah SWT turun pada kita? #DerajatKeadilan

20. Allah SWT tak lihat itu. Jika Allah lihat yang paling tinggi ilmu dan harta, ini tanda tak adil. Maha Suci Allah dari kekurangan

21. Jika Allah SWT prioritaskan yang berilmu dan berharta, maka pastilah orang bodoh dan orang miskin ke neraka semuanya | #DerajatKeadilan

22. Banyak orang pilih kaya/pintar, tapi tak bisa. Mengapa? Karena itu karunia-Nya. Sekaligus itu juga jadi cobaan bagi si kaya/pintar

23. Tapi untuk jadi shaleh dan taqwa, ini pilihan. Yang mestinya semua orang bisa memilihnya. Ini bicara kemauan, bukan kemampuan

24. Yang putus kaki, tak sanggup lebihi Messi. Tapi yang tak punya kaki itu, asal mau bisa, lebih taqwa ketimbang orang top, kaya, pintar

25. Buta mata itu cobaan. Tapi sekaligus juga rahmat. Rahmatnya dia bebas dari lihat yang porno dan maksiat. Saat tak ikhlas, itu bencananya

26. Tempatkan anak-anak di belakang Imam shaf ke-1, ini termasuk dzalim. Yang utama di belakang imam, org yang lebih banyak kelebihannya

27. Cuma karena merasa jadi imam, maka anaknya yang balita pun dishafkan pertama di belakang dirinya yg jadi imam. Ini dzalim, tak adil

28. Siapa yang dahulukan keadilan derajat tinggi, sujud khusyuk pd-Nya, insyaa Allah, dia bakal adil dimanapun, kapanpun dan pada siapapun

29. Jika penegak hukum dahulukan keadilan derajat tinggi, maka keadilan yang diusung pengadilan bisa kokoh berdiri | #DerajatKeadilan

30. Jika penegak hukum tak mau sujud pada-Nya, dia lecehkan keadilan derajat tinggi. Otomatis dia tenggelamkan keadilan derajat rendah

31. Allah SWT pun tak digubris. Apalagi manusia. Apalagi manusia yang tak punya jabatan, tak punya uang, dan tak bisa beri imbalan apa-apa

32. Maka Rasulullah SAW wanti-wanti: “Telinga penegak hukum, kadang harum dan kadang busuk baunya”. Apa maksudnya, silakan renungkan

33. Selamat berakhir pekan. Boleh istirahat, baik juga sambil introspeksi dan muhasabah, berhitung diri. Semoga berkenan. Tabik

Erie Sudewo | February 9, 2015 at 7:43 am | Tags: Derajat Keadilan | Categories: Karakter | URL: http://wp.me/p51sG7-9h
Comment    See all comments
Unsubscribe to no longer receive posts from Erie Sudewo.
Change your email settings at Manage Subscriptions.

Trouble clicking? Copy and paste this URL into your browser:
http://www.eriesudewoid.com/derajat-keadilan/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar