Entri Populer

Jumat, 16 Januari 2015

Maruf


New post on Erie Sudewo

Ayo Ma’ruf
by Erie Sudewo
Mentari pagi muncul terangi bumi dengan sinarnya. Ayo terangi bumi dengan terang lainnya : kebaikan | #ayoma'ruf | #CharacterBuilding

1. Islam itu dari Allah SWT, bukan ciptaan manusia. Ajaran yang penuh kasih sayang, indah, hanif, damai, teduh dan amat toleran | #ayoma'ruf

2. Bukti toleran? Ya Allah sebagai pencipta memberi kebebasan. Mau sujud atau tidak, itu pilihan. Tinggal camkan karena ada konsekuensi

3. Jika Allah saja begitu, kita sebagai manusia mengapa jadi tak toleran? Sudah jelas. Agamamu untukmu. Agamaku untukku | #ayoma'ruf

4. Allah SWT pun memberi tempo dan hak pada iblis untuk goda manusia. Iblis tak langsung dimatikan. Padahal dia sudah menentang perintah-Nya

5. Usai penaklukan Bynzatium, tolerasi Sultan Al Fatih tetap izinkan umat Kristen jalani agamanya. Allah juga tak memaksa kan? #ayoma'ruf

6. Perilaku Islami memang beda dengan perilaku umat Islam. Perilaku Islami hanya bisa dilakukan oleh mu'min. Total pasrah pada ajaran Islam

7. Perilaku umat Islam, itulah seperti yang saya lakukan. Masih penuh gejolak nafsu, hasrat, ingin populer, pujian dan berbagai kepentingan

8. Alam semesta akan diwariskan kepada hamba-Nya yang taqwa. Iman yang pasrah total pada Allah SWT. Bukan pada yang tak beriman. Rusak

9. Orang yang ilmunya tinggi, belum tentu imannya setinggi ilmunya. Orang yang rendah ilmunya, belum tentu serendah itu pula imannya

10. Ilmu hilang, cari lagi. Iman hilang, kiamat. Tanpa ilmu, masih ada yang bimbing. Tanpa iman, iblis dan nafsu meraja-lela | #ayoma'ruf

11. Ilmu dan iman tak berbanding lurus sejajar. Ilmu berkait kecerdasan. Iman berkait dengan hidayah dan hati yang bersih | #ayoma'ruf

12. Kecerdasan itu anugerah. Meski kita ingin cerdas, belum tentu diberikan. Sebab sekali lagi, itu rezeki. Semua tergantung kehendak-Nya

13. Sedang iman berkait hidayah. Sesulit apapun, ini mesti diraih. Kuncinya ada di hati yang bersih. Hati bersih selalu mencari makna hidup

14. Orang beriman senang mendapat kritik. Orang awam, sulit terima kritik. Apalagi atasan yang cerdas. Merasa tinggi dan pintar, itu soalnya

15. Makian dan hujatan, tentu lebih sulit diterima. Yang tak terima, balas dengan makian dan hujatan juga. Ingin ridho Allah SWT, ikhlaskan

16. Jika makian ke pribadi, soalnya pada yang dihujat. Namun saat yang dihujat tokoh panutan, apalagi nabi, tentu harus ada yang jelaskan

17. Agar fitnah bisa direduksi. Cuma hujatan pada Islam, bukankah sejak Rasulullah SAW sudah ada dan terus berlanjut hingga Yaumil Akhir

18. Karena itu dunia tak pernah sepi dari Islam phobia. Yang mancing-mancing pasti ada. Yabg adu domba, juga “patah tumbuh hilang berganti”

19. Tujuannya agar umat pecah, bertikai dan saling hujat. Hasilnya itulah, banyak pertikaian di kalangan umat. Hingga saling bunuh pula

20. Hujatan pada Nabi Muhammad di tabloid satire, Charlie Hebdo, bisa diterjemahkan melalui beberapa sisi | #ayoma'ruf #CharacterBuilding

21. Ke-1 memang itu kebijakan dan visi redaksionalnya. Selalu jadikan tokoh manapun jadi bahan olok-olok | #ayoma'ruf | #CharacterBuilding

22. Ke-2 kebijakan redaksi bagai gayung bersambut. Ada redaktur yang memang tak suka dengan Islam. Bagai api disiram bensin, berkobar-kobar

23. Ke-3 bisa jadi memang ada yang memancing. Dengan reaksi negatif bahkan terjadi pembunuhan, tujuan mereka berhasil | #ayoma'ruf

24. Yang rugi siapa? Umat Islam. Islamnya? Tidak. Lho koq bisa? Ya bisa dong. Sebab pemilik Islam itu Allah SWT | #ayoma'ruf

25. Andai di alam semesta tiada lagi yang sujud, eksistensi Islam tetap terjaga. Allah yang langsung menjaga dan merawat Islam | #ayoma'ruf

26. Bukan umat Islam. Umat tak mampu. Sebab jangankan merawat Islam yang syamil, merawat WC di masjid pun, sebagian kita tak mampu

27. Kemuliaan Islam tak ternoda saat umat Islam bertindak dzalim. Islam juga tetap jaya meski seluruh makhluk menyerang bersama-sama

28. Jika ditampar, tampar balik. Dipukul, balas pukul. Bunuh, balas bunuh. Itu adil. Seimbang. Ingin ridho Allah dan kemuliaan, maafkan

29. Saat Nabi dihujat, mengapa balasannya membunuh? Inilah yang disebut “menembak nyamuk dengan meriam”. Kehidupan jadi rusak | #ayoma'ruf

30. Rasulullah SAW: “Hendaklah kamu takuti doa orang yang didzalimi. Karena tak ada hijab dengan Allah Ta’ala” | #ayoma'ruf

31. Islam tekankan keadilan. Ingin adil, balik hujat pembuatnya. Mereka atas namakan kebebasan. Sebenarnya untuk cari makan juga

32. Cuma karena tuntutan be different, jadilah kebijakan redaksionalnya menghujat semua tokoh dunia | #ayoma'ruf | #CharacterBuilding

33. Tabloid ini ingin kritis sambil tertawai pihak lain. Dia lupa kekurangan dirinya. Hingga tak kritis dan lupa tertawai dirinya sendiri

34. Semut di seberang lautan tampak, Gajah di pelupuk mata tak tampak. Hidup tabloid ini dari olok-olok, kekurangan dan kesulitan orang lain

35. Saat didiamkan, tabloid itu bakal kehilangan pembaca. Begitu diserbu, Charlie Hebdo seolah jadi pahlawan. Jutaan orang jadi simpati

36. Sekarang oplaag naik. Gengsi naik. Popularitas naik. Pemasang iklan bakal juga naik. Yang pasti dunia kini lebih kenal tabloid itu

37. Sedang yang turun dan tercoreng citranya, ya umat Islam. Mereka yang cari gara-gara, umat Islam kena getahnya. Umat terpancing

38. Sekarang siapa yang paling susah? Sebagian umat Islam di Eropa, Amerika dan Australia. Nila setitik, rusak susu sebelanga | #ayoma'ruf

39. Kita boleh emosi. Tetapi malu kita pada Rasulullah SAW. Apapun bentuk hinaan pada beliau, balasannya adalah maaf dan kebaikan #ayoma'ruf

Erie Sudewo | January 15, 2015 at 7:32 am | Tags: Ayo Ma'ruf | Categories: Karakter | URL: http://wp.me/p51sG7-8a
Comment    See all comments
Unsubscribe to no longer receive posts from Erie Sudewo.
Change your email settings at Manage Subscriptions.

Trouble clicking? Copy and paste this URL into your browser:
http://www.eriesudewoid.com/ayo-maruf/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar