Entri Populer

Rabu, 14 Januari 2015

Pemaaf

New post on Erie Sudewo

Pemaaf
by Erie Sudewo
Mentari pagi mulai tampakkan sinarnya di ujung Timur. Ayo mulai pagi dengan satu sifat terpuji : #Pemaaf | #CharacterBuilding

1. Pemaaf itu sifat terpuji. Tapi tak semua orang mudah lakukan. Gengsi jadi penghambat. Inti gengsi, embel-embel gelar atau potensi diri

2. Orang cerdas, tak mudah minta maaf. Begitu juga dengan yang kaya, keluarga terhormat dan berkedudukan. Sulit minta maaf atau memaafkan

3. Minta maaf memang bukan hal mudah. Padahal yang salah, wajib minta maaf. Mengapa wajib, ya karena ybs keliru, dzalim, menyakitkan

4. Jika yang bersalah enggan minta maaf, apalagi tak bersalah. Maka saat hak-nya dilanggar, weleh, org begini dzalimnya lebihi orang biasa

5. Minta maaf berat, apalagi memberi maaf. Pemberi maaf, biasanya tak bersalah. Dia bisa didzalimi, disakiti dan diinjak kehormatannya

6. Orang yang minta maaf, sesungguhnya jadi terhormat. Semoga dia dapat satu kebajikan. Setidaknya dia minta maaf karena mengakui kesalahan

7. Posisi #Pemaaf, tentu harusnya lebih mulia. Sebab dia bisa maafkan orang yang dzalim padanya. Maka wajar dia bisa dapat banyak kebajikan

8. Dalam  konteks rahmat Allah SWT, yang meminta dan memberi maaf, sama-sama dapat kucuran rahmat. Silaturahim yang rusak dirajut kembali

9. Yang lebih mulia lagi, sudah tak bersalah malah meminta maaf. Duluan lagi. Ini ciri orang yang kuat imannya. Perilaku nabi dan rasul

10. Saat sosok Rasulullah SAW kembali dihujat, kali ini oleh mingguan satire, Charlie Hebdo di Paris, sikap umat pun diuji lagi | #Pemaaf

11. Reaksi umat beragam. Ada yang diam tak mau tahu. Ada yang berupaya ma'ruf. Ada juga yang bereaksi keras. Bahkan kantor itu pun diserbu

12. Padahal tabloid satire itu tak hanya lecehkan Nabi Muhammad SAW. Tokoh lain seperti Nabi Isa, Paus dan pemuka negara, juga sering diejek

13. Meski mungkin geram juga, mereka tak menyerang kantor. Yang jadi soal, mengapa sebagian umat Islam selalu yang bereaksi paling keras

14. Pertanyaannya, sikap keras itu bukankah jadi bumerang? Kita yakin bahwa Islam merupakan ajaran yang ma'ruf. Tapi sikap kita? | #Pemaaf

15. Pinjam istilah Emha Ainun Najib, sesungguhnya sense of humor umat sedang diutak-atik | #Pemaaf | #CharacterBuilding

16. Saat anda dimaki-maki, apa reaksi anda? Down, tak terima, protes, atau bahkan membalas makian. Pilihan sikap, cerminkan kualitas diri

17. Pesan Rasulullah SAW: “Ahsin ilaa man asaa a ilaika”. Berbuat baiklah engkau kepada orang yang berbuat buruk kepadamu | #Pemaaf

18. Kita diingatkan untuk teladani Rasulullah SAW. Untuk itu kita sibak lagi helai-helai perjalanan kehidupan sehari-hari Rasulullah SAW

19. Di Sirah Nabawiyah, kisah ke-1 Rasulullah SAW dihina, dimaki-maki, dilempari batu, kotoran di Thaif. Bagaimana reaksi Sang Junjungan?

20. Jangankan membalas dengan melempar batu dan kotoran, Rasulullah SAW balik memaki pun tidak. Tetap sabar, ma'ruf dan coba memahami

21. Justru Malaikat Jibril tawarkan diri guna membalikkan kota Thaif. Rasulullah SAW bukan hanya mencegah, malah mendoakan | #Pemaaf

22. “Jika orang tuanya belum mau mengenal Islam, semoga anak cucu mereka yang akan mengenal dengan lebih baik tentang Islam”.

23. Kisah ke-2, ada orang Yahudi yg selalu memaki, memfitnah, melempari kotoran pada Rasulullah SAW tiap kali lewat di depan rumah si Yahudi

24. Suatu hari saat lewat, Rasulullah SAW merasa janggal. Tak ada makian seperti biasa. Setelah tanya sana sini, ternyata si Yahudi sakit

25. Rasulullah SAW pun menjenguk. Si Yahudi kaget dan tersedu-sedu menangis melihat Rasulullah SAW datang membawa bingkisan untuknya

26. Si Yahudi malu sekali. Sebab bukan teman-temannya yang menjenguknya, melainkan orang yang selalu jadi sumber olokannya setiap hari

27. Kisah ke-3 pengemis buta keturunan Yahudi yang selalu disuapi Rasulullah SAW. Saat disuapi itu, dia memfitnah Muhammad SAW | #Pemaaf

28. Suatu hari si Yahudi disuapi Abu Bakar. Dia segera bereaksi. Dia bilang: “Ini bukan orang yang biasa menyuapi saya” | #Pemaaf

29. Abu Bakar berkata: “Yang biasa menyuapi engkau adalah Muhammad SAW. Kini dia sudah tiada, berpulang ke Rahmatullah” | #Pemaaf

30. Si Yahudi kontan kaget. Ternyata orang yang selalu difitnah adalah orang yang justru selalu menyuapi dirinya | #Pemaaf

31. Tanpa sadar, si Yahudi berujar: “Dia orang mulia. Dia mulia”. Abu Bakar tak kuasa tahan air mata, menangis bersama si Yahudi | #Pemaaf

32. Abu Bakar menangis mengingat akhlak Rasulullah SAW yang begitu halus. Kehalusan lengannya pun tak bisa digantikan lengannya | #Pemaaf

33. Akhir kisah, baik si Yahudi yang sakit dan yang buta, akhirnya memeluk Islam dengan sebab akhlak Nabi Muhammad SAW | #Pemaaf

34. Penduduk Thaif pun jadi pemeluk Islam. Sikap ahlak terpuji dan doa Rasulullah SAW berbuah hasil. Itu tauladan uswah kita, bukan?

35. Perhatikan 2 kisah di atas, mengapa orang Yahudi dan mengapa bukan orang Baduy? Ada banyak hikmah bisa dipetik. Hari lain kita dalami ya

Erie Sudewo | January 14, 2015 at 6:41 pm | Tags: Pemaaf | Categories: Karakter | URL: http://wp.me/s51sG7-pemaaf
Comment    See all comments
Unsubscribe to no longer receive posts from Erie Sudewo.
Change your email settings at Manage Subscriptions.

Trouble clicking? Copy and paste this URL into your browser:
http://www.eriesudewoid.com/pemaaf/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar