New post on Erie Sudewo
Save KPK
by Erie Sudewo
Jakarta tanpa mentari pagi. Mendung di ranah keadilan menggayuti bumi Indonesia. #SaveKPK #SaveKPK | #CharacterBuilding
1. Jika Bambang Widjojanto (BW) memang seperti dituduhkan, negeri ini memang rusak. KPK musti bersih dari orang-orang kotor dan curang
2. Jika apa yang dituduhkan ternyata palsu dan penuh kebohongan, negeri ini memang benar-benar rusak serusak-serusaknya | #SaveKPK
3. Yang benar disalahkan dengan sejumlah bukti palsu. Yang salah dibela mati-matian meski harus porak-porandakan tata kelola bernegara
4. Jika memang tanpa alasan, penangkapan BW matikan bibit-bibit terbaik. Diganti para benalu yang selalu pentingkan diri sendiri | #SaveKPK
5. Para benalu negeri ini tumbuh bukan tanpa alasan. Argumen pun tepat: “Untuk apa jujur dan berdarah-darah, toh ditangkapi juga”
6. Akhirnya orang baik dan jujur frustrasi. Tak ada minat duduk di lembaga apapun yang berbau pemerintah | #SaveKPK | #CharacterBuilding
7. Jika KPK memang berkarakter, pantaslah singkatan KPK tegas: “Kokoh Pada Karakter”. Ini butuh orang baik dan jujur | #SaveKPK
8. Jika KPK tak berkarakter, KPK pun jadi: “Kompromi Pada Koruptor”. Yang ini dipenuhi para benalu negara | #SaveKPK | #CharacterBuilding
9. Mao Zedong mengatakan: “Sebesar apapun persoalan keluarga adalah kecil. Tapi sekecil apapun persoalan negara adalah besar” | #SaveKPK
10. Persoalan menangkap Wakil Ketua KPK ini bukan hanya soal besar. Sebab KPK itu jadi barometer, “sehat tidaknya perilaku negeri ini”
11. KPK Sehat negeri ini punya masa depan. KPK tak sehat negeri ini gelap ke depan. KPK dikebiri, sebagian orang tak peduli bangsa - negara
12. Jika KPK diberangus, apakah negeri ini memang layak merdeka? Pertanyaan ini yang dulu dilontarkan orang-orang Belanda | #SaveKPK
13. Tanggapi itu Moh. Hatta bilang: “Lebih baik kami karam di dasar lautan, jika harus kembali berada dalam penjajahan toean-toean”
14. Tahun 1945 Nagasaki dan Hiroshima dibom sekutu. Kaisar Hirohito berkata: “Selamatkan guru-guru. Masa depan Jepang ada di guru-guru”
15. Tahun 1965 terjadi G30S PKI. “Puluhan ribu guru terbaik Indonesia disembelih di sungai, di sawah, di tengah-tengah hutan” | #SaveKPK
16. Bangsa besar memang beda dengan bangsa yg besar-besarkan dirinya. Bangsa besar punya arah. Bangsa yg besar-besarkan diri kehilangan arah
17. Malaysia dimerdekakan Inggris tahun 1957. Singapura menjadi negara setelah kerusuhan rasial melanda Malaysia tahun 1969 | #SaveKPK
18. Sedang kita merdeka tahun 1945. Jangan lupa andai Belanda tak menyerah pada Jepang, akankah kita merdeka? | #SaveKPK #CharacterBuilding
19. Andai pula Jepang tak takluk pada Sekutu, akankah Indonesia merdeka juga? | #SaveKPK | #CharacterBuilding
20. Jarum jam sejarah memang tak bisa dibalik. Tapi berapa banyak manusia yang bisa mengambil hikmah dari perjalanan bangsanya? #SaveKPK
21. Malaysia dan Singapura, kini sungguh-sungguh bisa menikmati hasil kemerdekaannya. Bersyukurlah rakyatnya! #SaveKPK | #CharacterBuilding
22. Sedang kita lepas dari penjajahan asing tahun 1945. Tapi 70 tahun kemudian di 2015 ini, benarkah Indonesia sudah merdeka? #SaveKPK
23. Kita memang lepas dari penjajahan asing. Tapi jangan-jangan kita kini “dijajah bangsa sendiri”. Cilakalah rakyatnya! #SaveKPK
24. Buya Hamka dengan tepat mengatakan: “Kemunduran negara tidak akan terjadi jika tidak karena kemunduran budi dan kekusutan jiwa”
25. Di sisi lain, penangkapan BW adalah cara paling jitu alihkan persoalan besar yang tengah melanda bangsa ini | #SaveKPK
26. Jika slogan Pegadaian: “Menyelesaikan masalah tanpa masalah”, maka penangkapan BW: “Alihkan persoalan jadi lebih kisruh lagi” | #SaveKPK
27. Jika penangkapan BW adalah rekayasa, sungguh negeri ini jadi cermin “Negara Tanpa Negarawan” | #SaveKPK #CharacterBuilding
28. Jika penangkapan itu rekayasa, “Indonesia benar-benar jadi contoh terbaik untuk TAK DICONTOH” | #SaveKPK #CharacterBuilding
29. Bagi negeri jiran dan asing lainnya, Indonesia jadi case menarik dari studi pembangunan. Sebuah contoh NEGARA GAGAL | #SaveKPK
30. Departemen Pariwisata kita bisa buat brosur: “Sir, you want to study a failed state? Please come to my country”. Pasti laku | #SaveKPK
31. Saat kuliah dulu, belum 5 menit berkenalan dengan orang Bangladesh, dia bertanya: “What about Golkar?” | #SaveKPK #CharacterBuilding
32. Saya terperangah. Untuk pastikan itu, 3 kali saya tekankah: “Anda bertanya Golkar?” Yes, jawabnya. Mengapa? Tanya saya | #SaveKPK
33. Dia jawab, kami pelajari bagaimana Golkar bisa mengontrol kehidupan rakyat, dari istana hingga desa yang terujung di perbatasan
34. Saya kaget. Jika Bangladesh, negara yang kadang ada kadang tidak itu belajar tentang Golkar, bagaimana lagi dengan negara-negara maju?
35. Indonesia benar-benar negeri amazing. Sesuatu yang mustahil di negeri orang, ternyata niscaya di negeri kita | #SaveKPK
36. Yang pasti jika ini memang rekayasa, anak dan isteri BW boleh bangga. Karena bapaknya ditangkap dengan alasan yang dibuat-buat
37. Anak dan isteri dari orang-orang yang menangkap BW tentu tergugat moralnya. Benarkah bapaknya menangkap dengan alasan yang dibuat-buat?
38. Maka kini soal kita. Kelak anak cucu kita bertanya: “Ketika KPK terus diteror, dimana posisi bapak saat itu?” Apa yang harus kita jawab?
39. Anak cucu tentu kecewa ketika tahu bahwa bapaknya termasuk dalam bagian yang meneror KPK | #SaveKPK #CharacterBuilding
40. Tapi anak cucu boleh bangga ketika tahu bahwa bapaknya termasuk bagian yang membela KPK, meski cuma sekadar doa | #CharacterBuilding
41. Agar kita tak dihujat diri sendiri, tak dihujat negeri ini, dan tak dihujat anak cucu, ayo sama-sama kita berikrar: #SaveKPK
Erie Sudewo | January 24, 2015 at 10:16 am | Tags: Save KPK | Categories: Karakter | URL: http://wp.me/p51sG7-8w
Comment See all comments
Unsubscribe to no longer receive posts from Erie Sudewo.
Change your email settings at Manage Subscriptions.
Trouble clicking? Copy and paste this URL into your browser:
http://www.eriesudewoid.com/save-kpk/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar