Entri Populer

Selasa, 27 Januari 2015

Keserakahan mini market


New post on Erie Sudewo

Ganasnya Minimarket
by Erie Sudewo
Selamat pagi Indonesia. Alhamdulillah mentari pagi sudah muncul di Timur. Mari telaah kiprah minimarket di Indonesia | #GanasnyaMiniMarket

1. Welcome to the minimarket’s country. Itu slogan yang belum tertera di republik tercinta ini | #GanasnyaMiniMarket #CharacterBuilding

2. Slogan itu bisa positif, bisa juga negatif. Positif jika itu memang jadi kekuatan. Negatif jika itu hanya dinikmati segelintir orang saja

3. Nah kira-kira, ekspansi minimarket ke segala penjuru Indonesia, “buat untung atau malah jadi buntung?” #GanasnyaMiniMarket

4. Jawabnya tergantung posisi kita. Yang untung di antaranya pemilik waralaba, penerima waralaba, pemodal dan pemasok isi minimarket

5. Coba longok, apa isi minimarket. Nyaris 100% barang produksi industri. Tak ada titipan tetangga. Entah itu lontong atau bakwan goreng

6. Hahaha… Mana mungkin minimarket jualan itu bung! Justru ini titik pangkalnya. Satu dampak minimarket, hancurlah warung-warung rakyat

7. Tak ada lagi kisah sambil berangkat sekolah, pelajar titipkan gorengan ibu di warung. Pulang sekolah, uang diambil untuk sambung hidup

8. Satu warung rakyat tutup, berarti tutup pula rezeki tetangga-tetangganya. Tak ada lagi lontong Bang Ahmad, atau kue apem Mpok Saodah

9. Lha bukankah sudah ada gantinya, yakni para penjual gorengan di tepi parkiran minimarket? Betul. Tapi tanyalah: “Berapa sewa per bulan?"

10. Orang Barat bilang “time is money”. Minimarket munculkan tradisi baru: “Place is money” Right? | #GanasnyaMiniMarket #CharacterBuilding

11. Dengan matinya warung rakyat, tutup pula sebagian kegairahan bottom up dalam mengasah entrepreneur dan kegigihan untuk hidup

12. Padahal ini penting, bahkan teramat penting. Dengan rakyat bergairah lakukan terobosan, itu wahana tingkatkan daya juang rakyat

13. Rakyat yang terlatih kegigihannya, bakal jadi penopang kedaulatan bangsa. Rakyat yang dipinggirkan, bakal jadi beban dan benalu bangsa

14. Rumusnya jadi: “Rakyat gigih, bangsa untung. Rakyat disingkirkan, bangsa buntung” | #GanasnyaMiniMarket #CharacterBuilding

15. Tuan dan Puan, tutupnya warung-warung rakyat di bumi Indonesia, ternyata terjadi setiap hari | #GanasnyaMiniMarket #CharacterBuilding

16. Selalu terjadi kontradiktif bin anomali di sekitar kita. Satu kegiatan muncul, disitu untung dan sekaligus buntung terjadi

17. Tiada hari tanpa tumbuh minimarket di Indonesia. Saat itu juga tiada hari tanpa matinya warung-warung rakyat | #GanasnyaMiniMarket

18. Tragisnya itu semua terjadi dengan rencana, sistematis, di-back up modal besar, perbankan pun siap, keunggulan system manajemen dan SDM

19. Sementara rakyat yang buka warung-warung cuma sekadar di ranah subsisten. Hanya sekadar untuk bertahan hidup | #GanasnyaMiniMarket

20. Rakyat makin susah. Sementara negeri ini lupakan pesan Henry Kissinger: “You control food, you control the people” #GanasnyaMiniMarket

21. Suatu saat kelak, minimarket bakal kontrol rakyat. Pemerintah pun tersandera. Lampu merah bagi Deptan, Deperindag, Depkop dan UKM

22. Di zaman kakek nenek kita dulu, masih ada etika berbisnis. Jika akan buka toko, lihat kanan kiri, apakah sudah ada toko sejenis?

23. Imam Syafi’i pendiri madzhab Syafi’i mengatakan: “Jika ada 2 masjid yang berdekatan, yang keliru adalah masjid yang belakangan”

24. Ada 2 pertanyaan: 1) Mengapa ayam kampung, beras dan kambing tak bisa dimonopoli? 2) Sedang sapi bisa dikuasai pemain besar?

25. Karena yang ke-1, masih diproduksi dan masih bisa langsung dijual rakyat. Yang ke-2 soal sapi, rakyat tak berkutik. Apalagi sapi impor

26. Rumus keburukan adalah 1 x 5. Entah dari mana rumus ini. Kita pakai saja. Maka satu mini market hadir, 5 warung rakyat tamat riwayat

27. Dengan 10.000 minimarket berdiri, berarti 50.000 warung rakyat karam. Pelemahan ekonomi rakyat sistematis, terrencana dan berpuluh tahun

28. Ibarat mobil, kita bisa bandingkan antara minimarket, supermarket dan hypermarket. Kesamaannya, ketiganya dilakukan pengusaha kakap

29. Bedanya, minimarket ibarat jualan dengan motor. Bisa menjemput bola di pelosok terpencil. Tak ada yg lepas dari jangkauannya. Retail

30. Supermarket jualan dengan truk. Tak leluasa untuk berjalan ke sana sini. Hingga pembeli supermarket, sasarannya memang kelas middle up

31. Hypermarket jualan dengan truk gandengan. Tentu lebih sulit lagi menembus kantong-kantong rakyat. Maka jualannya mesti grosiran

32. Cuma sekarang tak lagi jelas apa yang boleh dan apa yang tidak. Minimarket, supermarket dan hypermarket, semua sama. Pokoknya jualan!

33. Liberal kita kebablasan. Saat dibutuhkan pemerintah tak ada. Atau “jangan-jangan pemerintah yang memang tak mau atau tak mampu?”

34. Coba jawab: “Lebih mudah jadi karyawan bank atau jadi anggota DPR?” Itu jawaban mengapa Indonesia bisa makin bubrah begini

35. Bagaimana soal minimarket lebih lanjut, kita kuak besok Kamis 29 Jan 2015 insya Allah | #GanasnyaMiniMarket #CharacterBuilding

Erie Sudewo | January 28, 2015 at 2:32 pm | Tags: Ganasnya Minimarket | Categories: Karakter | URL: http://wp.me/p51sG7-8J
Comment    See all comments
Unsubscribe to no longer receive posts from Erie Sudewo.
Change your email settings at Manage Subscriptions.

Trouble clicking? Copy and paste this URL into your browser:
http://www.eriesudewoid.com/ganasnya-minimarket/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar